Senin, 18 Oktober 2010

cacing capillaria

A. PENDAHULUAN
Pertama kali ditemukan di Pulau Luzon, Filipina pada tahun 1963. Penyakit ini secara klinis berupa enteropati yaitu hilangnya protein dalam jumlah besar disertai dengan sindroma malabsorpsi yang menyebabkan hilangnya berat badan dengan cepat dan terjadi emasiasi berat. Kasus fatal ditandai dengan ditemukannya parasit dalam jumlah besar didalam usus halus, disertai dengan asites dan transudasi pleura. CFR sekitar 10 %. Kasus subklinis juga terjadi, namun biasanya berkembang menjadi kasus klinis.
Diagnosa ditegakkan dengan melihat gejala klinis dan ditemukannya telur atau larva atau parasit dewasa di dalam tinja. Telur-telur ini mirip dengan telur Trichuris trichiura. Dengan melakukan biopsi jejunum bisa ditemukan adanya cacing pada mukosa.
Capillariasis intestinal endemis di Kepulauan Filipina dan Thailand; beberapa kasus dilaporkan terjadi di Jepang, Korea, Taiwan dan Mesir. Satu kasus telah dilaporkan muncul di Iran, India, Indonesia dan Kolumbia. Penyakit ini mencapai tingkat endemis di Pulau Luzon, dimana sepertiga dari populasi telah terinfeksi. Pria berumur antara 20 dan 45 tahun adalah kelompok umur dengan risiko tinggi.

B. MORFOLOGI

- cacing dewasa jantan:panjang ± 2,3 – 3,2 mm, panjang esofagus ½ panjang badan dikelilingi oleh stikosit, ekornya mempunyai papil.
- cacing dewasa betina:panjang ± 2,5 – 4,3 mm, panjang esofagus 1/3-1/2 panjang badan dikelilingi oleh stikosit, uterus berisi telur atau larfa.
- Telurnya berukuran 30-45 mikron, mirip dengan telur tricuris trichiura hanya kutubnya tidak menonjol.






C. SIKLUS HIDUP

Dewasa berada di mukosa usus halus manusia-> cacing betina bertelur di usus halus yang mungkin berkembang biak dalam hospes utamanya yakni usus halus manusia-> autoinfeksi tetapi biasanya keluar bersama tinja-> ikan menelan telur infektif (telur berisi embrio) -> telur menetas dan larva menembus usus dan menyerang jaringan ikan setelah beberapa minggu perkembangan larva menginfeksi manusia dengan makan ikan mentah atau kurang matang

D. GEJALA KLINIS
Infeksi Capillaria philippinensis bisa serius karena dapat berkembang biak parasit dalam usus, dan cacing dan larva melakukan kerusakan ekstensif pada lapisan usus.Gejalanya meliputi diare, sakit perut, kekurangan gizi, dan ditandai penurunan berat badan.
Infeksi kronis mengakibatkan kesulitan pencernaan dan karenanya terhadap protein dan kehilangan elektrolit, dan adanya efek ireversibel kematian infeksi.

E. PENATALAKSANAAN

Obat pilihan : Albendazole
Obat alternatif : Mebendazole/Thiabendazole

Tidak ada komentar:

Posting Komentar